Di muka bumi ini ada banyak tumbuhan yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Salah satunya adalah tumbuhan yang berdaun lebar yang orang mengenalnya dengan sebutan sukun. Sukun merupakan tumbuhan dari genus Artocarpus dalam famili Moraceae dengan ketinggian tanaman ini biasanya mencapai 20 meter.
Bagian tumbuhan sukun yang mempunyai khasiat secara maksirnal adalah bagian dauannya. Bagian daun yang baik adalah daun sukun yang berwarna hijau mencolok, dan atau tidak terlalu tua ataupun muda. Jenis daun ini mengandung klorofil atau zat hijau daun yang dapat memberikan manfaat bagi kesehatan.
CARA MENGOLAH DAUN SUKUN
Selain pohon dan buahnya orang mudah mengenal sukun dari bentuk daun yang lebar menjari dan kasar. Adapun cara meramu daun sukun untuk jenis penyakit berupa gangguan ginjal, penurunan kolesterol, dan asam urat.
GANGGUAN GINJAL
Gangguan ginjal merupakan penyakit yang tidak asing di telinga kita. Seiring perkembangan zaman, konsumsi makanan yang mengandung
zat kimia (pewarna, perasa, pemanis buatan, pelezat, pengawet dan lainnya) semakin hertambah, maka resiko terganggunya kerja ginjal makin meningkat, karena ginjal
makin bekerja keras membuang racun-racun tersebut dari dalam tubuh.
Dan apabila ada yang mengalami hal tersebut, cukup dengan melakukan beberapa cara berikut:
Ambil segenggam daun sukun kering (kurang lebih 15 gram) yang telah dirajang atau dipotong kecil-kecil. Seduh dengan air panas seperti membuat teh.
Ramuan tersebut disaring untuk diambil airnya. Rasanya memang agak pahit, untuk menguranginya dapat ditambahkan gula batu atau madu.
Cara lain, ambil 3 lembar daun hijau tua tetapi masih menempel di dahan. Cuci bersih pada air mengalir. Rajang daun-daun itu, lalu jemur (jangan langsung kena terik matahari) sampai kering, Siapkan wadah lalu isi dengan air bersih 2 liter. Wadah sebaiknya terbuat dari gerabah tanah, bisa juga berupa panci stainless steel.
Didihkan sampai volume air tinggal separuhnya. Selanjutnya, tambahkan air bersih 1liter, dan didihkan lagi sampai separuh. Ambil dan saring. Warna air rebusan daun sukun adalah merah, mirip teh. Karena rasanya agak pahit, boleh ditambahkan gula batu atau madu.
sumber : pecinan terkini edisi 35/II/april 2011
Sinonim :
A.gangeticus
A.gangeticus
Familia :
amaranthaceae.
amaranthaceae.
Uraian :
Bayam berasal dari Amerika tropik. Sampai sekarang, tumbuhan ini sudah tersebar di daerah tropis dan subtropis seluruh dunia. Di Indonesia, bayam dapat tumbuh sepanjang tahun dan ditemukan pada ketinggian 5-2.000 m dpl, tumbuh di daerah panas dan dingin, tetapi tumbuh lebih subur di. dataran rendah pada lahan terbuka yang udaranya agak panas. Herba setahun, tegak atau agak condong, tinggi 0,4-1 m, dan bercabang. Batang lemah dan berair. Daun bertangkai, berbentuk bulat telur, lemas, panjang 5-8 cm, ujung tumpul, pangkal runcing, serta warnanya hijau, merah, atau hijau keputihan. Bunga dalam tukal yang rapat, bagian bawah duduk di ketiak, bagian atas berkumpul menjadi karangan bunga di ujung tangkai dan ketiak percabangan. Bunga berbentuk bulir. Bayam yang dijual di pasaran dan biasa dikonsumsi sebagai sayuran dikenal dengan bayam cabutan atau bayam sekul. Terdapat tiga varietas bayam yang termasuk ke dalam Amaranthus tricolor, yaitu bayam hijau biasa, bayam merah (Blitum rubrum), yang batang dan daunnya berwarna merah, dan bayam putih (Blitum album), yang berwarna hijau keputih-putihan. Sebagai informasi, daun dan batang bayam merah mengandung cairan berwarna merah. Selain A. tricolor, terdapat bayam jenis lain, seperti bayam kakap (A. hybridus), bayam duri (A.spinosus), dan bayam kotok/bayam tanah (A. blitum). Jenis bayam yang sering dibudidayakan adalah A. tricolor dan A. hybridus sedangkan jenis bayam lainnya tumbuh liar. Panen bayam cabut paling lama dilakukan selama 25 hari. Setelah itu, kualitasnya akan menurun karena daunnya menjadi kaku. Bayam dapat disayur bening, dibuat gado-gado, pecal, atau direbus untuk lalap. Kadangkadang, daun bayam yang muda dan lebar digunakan pula sebagai bahan rempeyek. Tanaman bayam dapat diperbanyak dengan biji.
Bayam berasal dari Amerika tropik. Sampai sekarang, tumbuhan ini sudah tersebar di daerah tropis dan subtropis seluruh dunia. Di Indonesia, bayam dapat tumbuh sepanjang tahun dan ditemukan pada ketinggian 5-2.000 m dpl, tumbuh di daerah panas dan dingin, tetapi tumbuh lebih subur di. dataran rendah pada lahan terbuka yang udaranya agak panas. Herba setahun, tegak atau agak condong, tinggi 0,4-1 m, dan bercabang. Batang lemah dan berair. Daun bertangkai, berbentuk bulat telur, lemas, panjang 5-8 cm, ujung tumpul, pangkal runcing, serta warnanya hijau, merah, atau hijau keputihan. Bunga dalam tukal yang rapat, bagian bawah duduk di ketiak, bagian atas berkumpul menjadi karangan bunga di ujung tangkai dan ketiak percabangan. Bunga berbentuk bulir. Bayam yang dijual di pasaran dan biasa dikonsumsi sebagai sayuran dikenal dengan bayam cabutan atau bayam sekul. Terdapat tiga varietas bayam yang termasuk ke dalam Amaranthus tricolor, yaitu bayam hijau biasa, bayam merah (Blitum rubrum), yang batang dan daunnya berwarna merah, dan bayam putih (Blitum album), yang berwarna hijau keputih-putihan. Sebagai informasi, daun dan batang bayam merah mengandung cairan berwarna merah. Selain A. tricolor, terdapat bayam jenis lain, seperti bayam kakap (A. hybridus), bayam duri (A.spinosus), dan bayam kotok/bayam tanah (A. blitum). Jenis bayam yang sering dibudidayakan adalah A. tricolor dan A. hybridus sedangkan jenis bayam lainnya tumbuh liar. Panen bayam cabut paling lama dilakukan selama 25 hari. Setelah itu, kualitasnya akan menurun karena daunnya menjadi kaku. Bayam dapat disayur bening, dibuat gado-gado, pecal, atau direbus untuk lalap. Kadangkadang, daun bayam yang muda dan lebar digunakan pula sebagai bahan rempeyek. Tanaman bayam dapat diperbanyak dengan biji.
Bayam
mengandung zat besi yang berupa Fe2+ (ferro), jikalau bayam terlalu lama
berinteraksi dengan O2 (Oksigen), maka kandungan Fe2+ pada bayam akan
teroksidasi menjadi Fe3+ (ferri). Meski sama-sama zat besi, yang bermanfaat
untuk manusia adalah ferro, lain halnya dengan ferri yang bersifat racun. Jadi
jangan sekali-sekali untuk memanaskan sayur bayam yang sudah melalui proses
pemasakkan dalam bentuk makanan.
Alangkah
baiknya juga, kita harus segera mengkonsumsi bayam sesaat sudah diolah, lebih
baik hindari juga mengkonsumsi bayam yang sudah lebih dari 5 jam di atas meja
makan, karena selain mengandung zat ferri yang tadi disebutkan di atas, bayam
tersebut juga dapat mengandung zat nitrat (NO3) yang jika teroksidasi dengan
udara juga akan menjadi NO2 (nitrit) yang bersifat senyawa tidak berwarna,
tidak berbau dan bersifat racun.
Dalam proses
penyimpanan di lemari es pun harus diperhatikan, karena semakin lama bayam
disimpan di dalam lemari es, senyawa nitrit pun akan terus meningkat kadarnya.
Efek racun
pada nitrit menimbulkan reaksi dengan zat besi dalam sel darah merah tepatnya
di hemoglobin. Ikatan nitrit dengan hemoglobin disebut Methemoglobin yang
mengakibatkan hemoglobin tidak mampu mengikat oksigen. Jika jumlah
methemoglobin mencapai lebih dari 15% dari total hemoglobin, makan akan terjadi
Sianosis yang artinya keadaan dimana seluruh jaringan tubuh manusia kekurangan
oksigen.
Secara umum,
bayam dapat meningkatkan kinerja ginjal & melancarkan pencernaan. Daun
bayam digunakan untuk membersihkan darah sehabis bersalin, memperkuat akar
rambut serta mengobati tekanan darah rendah, kurang darah (anemia) dan gagal
ginjal.
Selain itu,
sayur bayam memiliki khasiat untuk mencegah hilangnya pengelihatan akibat usia
yang menua (macular degeneration), penyakit kanker,katarak dan bayi lahir
cacat. Bayam adalah sumber lutein dan folate yang hebat, yang membantu mencegah
penyakit jantung & bayi yang lahir cacat.
Kandungan
folic acid yang ada di bayam juga mampu melindungi otot jantung dari
meningkatnya kadar glukosa yang mudah larut dan mengandung B9. Vitamin ini
biasanya menjadi suplemen bagi perempuan yang mengandung untuk melindungi bayi
dari cacat pada bagian syaraf.
Manfaat
Bayam lainnya, mengurangi pembentukan batu empedu sebab bayam kaya magnesium di
samping ikan, kacang almon kering, alpukat, pisang, kismis. Sayur bayam juga
memberikan zat besi pencegah anemia namun zat besi di dalam bayam tidak mudah
diserap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar